Zhengzhou, China – Universitas Prisma. Dr. Jerry Mauri, Wakil Rektor Bidang Akademik, menjadi pembicara terkemuka di ajang bergengsi EcoSummit 2024 yang diselenggarakan di Zhengzhou, China pada 14-19 Desember 2024 di mana partisipan dan jumlah kehadiran pada Ecosummit ini lebih dari 900 peserta dari 46 negara. Dalam konferensi internasional bertema “Eco-Civilization for a Sustainable and Desirable Future” ini, Dr. Mauri mempresentasikan penelitian groundbreaking tentang penilaian pembangunan berkelanjutan kekayaan modal alam hutan melalui sistem akuntansi konvensional.
Dr. Mauri memaparkan temuan penelitiannya yang inovatif dalam mengukur nilai ekonomi sumber daya hutan. “Hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga merupakan aset ekonomi yang dapat diukur nilainya secara terstruktur,” ungkap Dr. Mauri mengawali presentasinya.
Penelitian yang dilakukan di Sulawesi Utara ini mengungkapkan temuan mengejutkan tentang nilai kekayaan hutan yang dapat diukur secara tangible. Menggunakan analisis time-series dari tahun 2007 hingga 2014, Dr. Mauri menunjukkan peningkatan signifikan nilai aset hutan pada tahun 2021, dengan total nilai aset kayu mencapai Rp 78,6 triliun, hasil hutan non-kayu Rp 253,4 miliar, dan satwa liar Rp 14,2 miliar.
“Pendekatan akuntansi konvensional yang kami terapkan dalam menilai aset hutan membuka perspektif baru dalam pengelolaan sumber daya alam. Ini bukan sekadar angka, tetapi fondasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam tata kelola hutan berkelanjutan,” jelas Dr. Mauri.
Metodologi yang diperkenalkan oleh Dr. Mauri mendapat perhatian khusus dari para peserta EcoSummit 2024, terutama dalam konteks upaya global mengatasi perubahan iklim. Para ahli ekologi dari berbagai negara mengapresiasi pendekatan praktis yang ditawarkan dalam mengukur nilai ekonomi hutan sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.
“Penelitian ini memberikan kerangka kerja yang dapat diadaptasi oleh negara-negara lain dalam menilai kekayaan sumber daya alam mereka. Ini sangat penting untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan,” tambah Dr. Mauri.
Presentasi ini juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Sistem akuntansi konvesional yang dikembangkan tidak hanya memfasilitasi pengukuran nilai ekonomi dari sisi monetary dan juga non-monetari, tetapi juga mendorong praktik pengelolaan hutan yang lebih bertanggung jawab.
EcoSummit 2024 menjadi platform strategis bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman dan expertise dalam pengelolaan sumber daya alam. Kontribusi Dr. Jerry Mauri dalam forum internasional ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam diskusi global tentang pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.
Kehadiran dan presentasi Dr. Mauri di EcoSummit 2024 tidak hanya memberikan perspektif baru dalam pengelolaan sumber daya alam, tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional untuk pengembangan metodologi serupa di negara-negara lain.